Jakarta, Sultraupdate.id – Debat adalah kegiatan bertukar pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar debat perdana Pilpres 2024 dengan tema pemerintahan, hukum, HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik dan kerukunan warga. Selasa, 12/12/2023. Di kantor KPU RI.
Debat tersebut dihelat di kantor KPU RI di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat mulai pukul 19.00 WIB. Dua jurnalis yakni Ardianto Wijaya dan Valerina Dahniel ditunjuk menjadi moderator. Debat berlangsung selama 120 menit.
Debat pertama calon presiden (capres) dalam pemilu presiden (pilpres) 2024 berlangsung seru. Ada momen di mana dari kedua calon presiden, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan saling menyinggung.
Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan dengan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saling serang di debat pertama Pilpres 2024.
Anies menyebut salah satu pilar penting demokrasi adalah partai politik. Namun, kepercayaan masyarakat terhadap partai politik di Indonesia selalu rendah.
Tak hanya itu, masyarakat juga tidak percaya dengan proses demokrasi yang saat ini berjalan,
Anies, mengklaim bahwa di era pemerintahan sekarang rakyat tidak percaya dengan demokrasi
Pasalnya capres 01 ini, menilai ada pelanggaran etik dalam hal Putusan MK penetapan wakil presiden, lantas dinilai pelanggaran etika berat oleh Mahkamah Kehormatan Mahkamah Konstitusi. Namun, menurut Anies Prabowo tetap mendaftar bersama Gibran Rakabuming Raka pada 13 November 2023.
Menurutnya, perlu ada kebebasan berpendapat agar masyarakat kembali mempercayai demokrasi. Kemudian, oposisi bebas mengkritik pemerintah dan menjadi penyeimbang, serta ada proses pemilu yang transparan, jujur dan adil.
Saya rasa kita sama, rakyat Indonesia, saya, kita semua, bahwa kita menginginkan sebuah negeri dimana praktek korupsi diberantas hingga tuntas. Pemerintah memberikan pelayanan yang terbaik dan kemudian kita menjunjung tinggi etika, kita sama disitu,” ujar Anies saat debat capres Pilpres.
Anies menyadari saat ini seluruh rakyat Indonesia sedang berada di persimpangan jalan jelang Pilpres 2024.
“Karenanya saya ingin sampaikan ke semua bahwa saat ini kita di persimpangan jalan antara tetap menjadi negara hukum dimana kekuasaan dikendalikan oleh hukum atau kita menjadi negara kekuasaan dimana hukum diatur dan dikendalikan oleh penguasa,” ucap Anies.
Anies mengatakan pemerintah dan oposisi sama-sama memiliki posisi yang terhormat. Namun, tak semua orang tahan untuk menjadi oposisi, termasuk Prabowo.
“Pak Prabowo tidak tahan jadi oposisi. Beliau sendiri menyampaikan tidak berada dalam kekuasaan membuat tidak bisa berbisnis dan berusaha. Karena itu harus berada di kekuasaan. Kekuasaan lebih dari soal bisnis, uang, kehormatan untuk menjalankan kedaulatan rakyat,” ucap Anies.
Prabowo pun menanggapi pernyataan Anies. Ia menilai Anies terlalu berlebihan dalam mengeluhkan demokrasi. Padahal, Anies terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta salah satunya berkat dukungan dari oposisi.
“Mas Anies.. Mas Anies… Saya rasa mas Anies ini agak berlebihan. Ujar Prabowo.
Prabowo menyebutkan bahwa dirinya adalah orang yang mengusung Anies.
Bila demokrasi tidak berjalan, Prabowo mengatakan bahwa seharusnya Anies tidak menjadi Gubernur DKI Jakarta.
“Mas Anies ini mengeluh tentang demokrasi ini dan itu. Mas Anies dipilih jadi gubernur DKI menghadapi pemerintah yang berkuasa, saya loh yang mengusung bapak,” kata Prabowo.
“Kalau demokrasi kita tidak berjalan sesuai tidak mungkin Anda menjadi gubernur,” lanjutnya.
“Mas Anies dipilih jadi Gubernur DKI menghadapi pemerintah yang berkuasa, saya yang usung bapak. Kalau demokrasi tidak berjalan tidak mungkin anda jadi gubernur. Kalau Jokowi diktator Anda tidak mungkin jadi gubernur. Saya waktu itu oposisi Mas Anies Anda ke rumah saya, Anda terpilih,” ujar Prabowo.
Komentar