PMII Konawe Deklarasi Tolak Politik Uang di Pemilu 2024: Tidak Sepakat Memilih Karena Amplop ‘Uang’

Sultra, Sultraupdate.id- Pengurus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Konawe deklarasi menolak ‘Money Politik’ atau politik uang. Kamis, 1 Februari 2024 di Unaaha.

Dalam pernyataannya, Ketua PMII Konawe Muhammad Syahri Ramadhan mengaku besar potensi kecurangan di Pemilu 2024 mendatang khususnya dalam trend ‘Money Politik’ atau politik uang.

“PMII cabang Konawe khawatir demokrasi di Indonesia khususnya di provinsi Sulawesi Tenggara,” ujar Syahri.

“Kami mendorong agar pemilu kali ini bersih, tidak dirusak dengan gerakan-gerakan yang tidak mendidik,” sambungnya.

BACA JUGA :  Resmi Dilantik 59 Orang PTPS Se-Kecamatan Angata Siap Kawal Pemilu 2024

Karena itulah, berikut sikap PMII Cabang Konawe menanggapi potensi kecurangan di Pemilu 2024:

1. Menolak politik uang atau sejenisnya yang berbentuk transaksi suara dengan cara-cara merusak demokrasi di Indonesia dan melanggar peraturan perundang-undangan, serta merusak moral yang merendahkan harkat martabat rakyat.

2. Mendorong masyarakat untuk bersama-sama menolak para kandidat yang melakukan politik uang.

3. Meminta masyarakat untuk turut serta membentuk posko pengaduan politik uang serta melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap pelaku dan penerima politik uang.

BACA JUGA :  Puluhan Panguyuban di Sultra Meriahkan Festival Konasara, Ruksamin: Festival Titik Awal Pertemuan Budaya

4. PMII Konawe Menyediakan posko pengaduan kecurangan pemilu khususnya tentang money politik siap bekerjasama dengan Bawaslu dan DKPP untuk memproses sesuai aturan pemilu di UU No 7 Tahun 2017.

5. Meminta aparat penegak hukum untuk menangkap para pelaku politik uang baik penerima ataupun pemberi karena dianggap merusak moral.

“Itulah sikap kami. Jelas PMII Konawe tidak sepakat kalau memilih hanya karena amplop ‘uang’. Itu merusak demokrasi,” imbuh Syahri.

Komentar